Psikolog: Polisi perlu periksa kebenaran bisikan pelaku penusukan
Kasus penusukan yang terjadi belakangan ini semakin membuat masyarakat Indonesia resah. Salah satu kasus yang mencuat adalah penusukan terhadap seorang pekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Pelaku penusukan mengaku bahwa dia melakukan aksi tersebut karena mendengar bisikan dari suara gaib.
Dalam hal ini, seorang psikolog menegaskan pentingnya bagi pihak kepolisian untuk memeriksa kebenaran dari pernyataan pelaku penusukan tersebut. Menurut psikolog, fenomena mendengar suara gaib atau bisikan seringkali merupakan gejala gangguan mental atau kejiwaan yang perlu ditangani dengan serius.
Psikolog juga menekankan pentingnya memahami bahwa gangguan mental tidak selalu terlihat dari luar. Banyak orang yang menderita gangguan mental tetapi mampu menyembunyikan gejala-gejalanya dengan baik. Oleh karena itu, pihak kepolisian perlu bekerja sama dengan ahli psikologi untuk melakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap pelaku penusukan tersebut.
Selain itu, psikolog juga menyarankan agar masyarakat tidak terlalu cepat menghakimi pelaku penusukan dan segera memahami bahwa gangguan mental adalah masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan yang tepat. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam proses penyembuhan bagi orang yang menderita gangguan mental.
Dengan demikian, penanganan kasus penusukan ini tidak hanya perlu dilakukan secara hukum, tetapi juga secara psikologis. Diharapkan pihak kepolisian dapat bekerja sama dengan ahli psikologi untuk mengungkap kebenaran di balik kasus penusukan ini dan memberikan perlindungan serta penanganan yang tepat bagi pelaku dan korban. Semoga kasus penusukan ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap masalah gangguan mental di masyarakat.