Gunung Lewotobi, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu pagi. Erupsi ini terjadi sekitar pukul 07.30 WITA dan menyebabkan hujan abu vulkanik di sekitar wilayah gunung tersebut.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), erupsi Gunung Lewotobi ini tercatat sebagai erupsi freatik, yaitu erupsi yang disebabkan oleh interaksi antara air dan magma di dalam gunung. Erupsi freatik cenderung lebih kecil dan tidak terlalu berbahaya dibandingkan dengan erupsi magmatik.
Meskipun begitu, warga sekitar gunung Lewotobi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Selain itu, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak mendekati kawasan gunung berapi tersebut dalam radius 2 kilometer.
Erupsi Gunung Lewotobi ini juga membuat sejumlah aktivitas di sekitar gunung tersebut terganggu, termasuk penerbangan. Bandara Frans Seda di Maumere, Flores, sempat mengalami penutupan sementara akibat hujan abu vulkanik yang terjadi akibat erupsi tersebut.
Pemerintah setempat juga telah melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Lewotobi sebagai langkah antisipasi. Mereka dipindahkan ke tempat yang lebih aman untuk menghindari dampak yang lebih besar akibat erupsi gunung tersebut.
Erupsi Gunung Lewotobi ini menjadi peringatan bagi kita semua akan potensi bahaya yang dimiliki oleh gunung berapi. Kita harus selalu waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Semoga erupsi Gunung Lewotobi ini tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang besar bagi masyarakat sekitar gunung tersebut.