Sebuah mitos yang sering kali dipercayai oleh masyarakat adalah bahwa mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi. Namun, ahli kesehatan membantah klaim ini dan menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung asumsi tersebut.
Menurut Dr. Andi Kurniawan, seorang ahli gizi, daging kambing sebenarnya mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, zat besi, dan zinc. “Daging kambing juga rendah lemak jenuh, sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar,” tambahnya.
Hipertensi sendiri lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi garam berlebihan, kurang olahraga, dan stres. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan aktif bergerak agar risiko hipertensi dapat diminimalisir.
Meskipun demikian, konsumsi daging kambing sebaiknya tetap dalam jumlah yang moderat agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Selain itu, perlu diingat bahwa cara memasak juga turut berperan dalam mempengaruhi kandungan nutrisi dalam daging kambing. Lebih baik mengolah daging kambing dengan cara yang sehat, seperti dipanggang atau direbus, daripada digoreng dalam minyak berlebihan.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu percaya pada mitos yang tidak berdasar dan selalu mencari informasi yang akurat dari ahli kesehatan. Dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat, risiko hipertensi dapat diminimalisir dan kesehatan tubuh tetap terjaga.