Perbedaan GERD dan tukak lambung serta cara penanganannya

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan tukak lambung adalah dua kondisi yang sering kali membingungkan banyak orang karena gejalanya serupa. Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang penting dalam hal penyebab, gejala, dan penanganannya.

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti mulas, nyeri dada, dan rasa terbakar di dada. Penyebab utama GERD adalah disfungsi pada katup antirefluks di bagian bawah kerongkongan yang seharusnya mencegah naiknya asam lambung ke atas. Sedangkan tukak lambung adalah luka pada dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang.

Perbedaan utama antara GERD dan tukak lambung adalah lokasi gejala yang dirasakan. Pada GERD, gejala utama terjadi di kerongkongan dan dada, sedangkan pada tukak lambung, gejala utama terjadi di perut dengan nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian atas perut. Gejala lain yang umum pada tukak lambung adalah mual, muntah, dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

Untuk penanganan GERD, dokter biasanya akan meresepkan obat antasida, penghambat pompa proton (PPI), atau obat penenang lambung lainnya. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pedas, berlemak, atau berkarbonasi juga dapat membantu mengurangi gejala GERD. Sedangkan untuk tukak lambung, pengobatan utamanya adalah dengan antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri H.pylori dan penghentian penggunaan NSAID. Dokter juga mungkin meresepkan obat penenang lambung untuk membantu proses penyembuhan luka pada dinding lambung.

Dalam kedua kondisi ini, penting untuk memperhatikan gejala yang dirasakan dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Mengabaikan gejala dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan lambung atau kerusakan pada kerongkongan. Dengan penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, kedua kondisi ini dapat diatasi dan gejalanya dapat dikendalikan. Jaga kesehatan lambung anda dengan pola makan yang sehat dan hindari faktor risiko yang dapat memicu kedua kondisi ini.

Posted in Uncategorized